Mengenangmu...................

Posted by

Tak terasa setahun sudah waktu berlalu hidupku tanpa ayahku tercinta, Setelah di tahun 2003 Ibuku juga telah dipanggil sang pencipta. Aku sangat bersyukur sekali di Lahirkan dikeluarga yang sangat sederhana tapi penuh cinta dan kasih sayang. Dengan kasih sayang itulah aku berusaha bangkit untuk memberikan baktiku kepada kedua orang tuaku. Gak tau kenapa memang kedua orangtuaku cocoknya sama aku. Apapun kemanapun harus aku yang nganter, apa karena aku anak bontot ya....??? hiks.
Dulu sekitar tahun 2000 ketika aku masih duduk dibangku SMA dan akan menghadapi Ujian Akhir Nasional, ibuku menderita penyakit struk yang selalu harus didampingi, karena tak punya biaya untuk kerumah sakit akhirnya bunda cuma dirawat seadanya dirumah. Dengan penuh kasih sayang aku merawatnya, karena aku merasa akupun pernah dirawat lebih dari itu sejak kecil. Seiring waktu berlalu, Alhamdulilah bunda mengalami kondisi yang baik berkat perawatan dari pijat urat traditional (Pak Ni waktu itu, tapi sekarang orangnya udah meninggal). Ya alhamdulilah walaupun tidak total kembali normal fisiknya paling tidak sudah bisa beraktifitas sendiri. Waktu yang terus bergulir akhirnya di pertengahan akhir 2003 Bunda dipanggil Sang Kholik Sang Penguasa Alam Sang Penguasa langit dan Bumi. ya aku rasa kalau itu memang yang terbaik karena mungkin bunda telah lelah dalam menjalankan tugasnya dengan baik merawat anak - anak dan suaminya.
Tahun 2004 aku masuk kuliah karena bunda pernah bilang kepadaku "Kalau saja aku tidak sakit mungkin kamu bisa kuliah"... itu yang memotivasi aku untuk kuliah, setelah aku menyelesaikan kursus komputerku.
Tahun 2007 aku menyelesaikan kuliahku, Aku diwisuda dan mendapatkan Gelar Diploma III. Satu hal yang paling membahagiakan hidupku adalah Ayahku masih sempat mendampingiku saat aku memakai toga.... Tampak sekali diwajahnya rasa haru, suka, bahagia dan kebanggaan tersendiri melihat anaknya memakai pakaian sarjana dengan biayanya sendiri.
Hari Sabtu, 10 Mei 2008 beliau menghembuskan nafas terakhirnya di Pelukanku, ku tuturkan nama Tuhanku ditelinganya "Allah... Allah... Allah....."Disaat terakhir hembusan nafasnya dia takbir mengangkat kedua tangannya layaknya orang mau sholat, Setelah 2x takbir beliau meneteskan air mata kemudian hembuslah nafas terakhirnya..." Inalillahi Wainnailaihi Rojiun.... Aku Yatim Piatu....
Memang ada yang aneh saat kepergian ayahku tercinta, padahal dari jam 6 pagi beliau sudah mendengkur layaknya orang tidur, tak henti - hentinya kami sekeluarga mendoakannya karena kata dokter "dituntun saja".... Dari sekitar jam 7 aku memeluk dan membisikan nama Tuhanku, nah disaat akhir hayatnya sekitar jam setengah 8 pagi itulah keajaiban terjadi "beliau bertakbir layaknya orang sholat... Mungkin karena kesehariannya beliau tidak pernah meninggalkan sholat berjamaah, karena beliau yang menjaga dan merawat mushola dikampungku".
Tak terasa setahun sudah berlalu, Besok hari Kamis Malam Jum'at, 07 Mei 2009 adalah 1tahun meninggalnya ayah tercinta.... Sebagaimana tradisi dikeluarga kami menggelar Do'a bersama untuk beliau..... Selamat jalan ayah,.. engkau sungguh berarti bagiku...


<
Blog, Updated at: 23.13

1 komentar:

  1. turut berbelasungkawa atas kpergian kdua orang tua masfays. sangatlah menggetar kerinduan masfays kepada kedua orang tua...
    tabah y masfays. semua orang orang pasti akan di panggil kembali untuk menghadap kepadaNya.


    Special buat masfays.
    Puisi berjudul:

    Esok Pagi

    Kurasakan hangatnya mentari pagi,
    udara segar,
    dan merdunya suara burung di balik dedaunan.

    Huuuaaaaaaaaaaaaaaaaaa......
    begitulah caraku untuk menyambut pagi hari yang cerah.
    dengan sedikit melebarkan senyum,
    ku mulai untuk mengawali aktifitas hari ini,
    hingga redupnya cahaya matahari kala sore hari.

    Datanglah bulan yang hendak menemani tidurku.
    sebelum ku rebahkan dan mengakhiri hari ini,
    aku selalu berdoa,
    ya tuhan, terima kasih atas semua rahmat yang Engkau berikan padaku,
    senan tiasa akan selalu ku syukuri nikmatmu ini,
    hingga,
    hingga terpejamnya mata ini untuk selama - lamanya,
    dan tak kan pernah lagi kurasakan indahnya, Esok Pagi.

    BalasHapus